Tentu anda pernah mencicipi nikmatnya buah kiwi. Bila kita lihat bentuknya, sepintas buah kiwi ini lebih mirip dengan buah sawo. Bentuknya bulat lonjong, berwarna cokelat dengan bulu-bulu halus pada kulit buahnya. Rasanya agak asam manis. Daging buahnya berwarna hijau dengan biji-biji hitam kecil. Ada 2 jenis buah kiwi, yaitu kiwi hijau dan kiwi kuning keemasan.
Menurut sejarahnya, nenek moyang kiwi berasal dari negeri Cina. Buah ini bermigrasi ke Selandia Baru berkat jasa Isabel Frasier, seorang guru misionaris dari Wanganui ‘Girls College’, Selandia Baru, yang berkunjung ke Cina pada tahun 1904. Isabel ketika itu sangat terkesan pada rasa segar buah berbulu yang diberi nama ‘Mihou Tao’(monkey peach atau persik monyet). Kemudian dia membawa pulang sekantong biji persik monyet. Oleh seorang ahli botani, Alexander Allison, buah tersebut dibiakkan di kebun percobaan Tauranga. Tak diduga ternyata buah itu tumbuh subur dan berkembang sangat baik. Buah asal Cina itu kemudian diberi nama ‘melonette’ tahun 1958 dan diubah lagi menjadi ‘Chinese gooseberry’ tahun 1960. Akhirnya buah itu diberi nama KIWI. Nama tersebut sama seperti nama burung asli Selandia Baru yang menjadi simbol nasional negara itu, yaitu burung yang tak bisa terbang.