Menghindari Kelahiran Bayi Besar

Selama masa kehamilan, banyak wanita mengalami perubahan hormon dan efeknya adalah mual dan tidak nafsu makan. Bahkan yang lebih parah, sampai harus diinfus karena tidak ada makan yang masuk kedalam tubuh calon ibu tersebut.

Oleh karena ibu, disarankan wanita hamil memakan makanan apa saja yang tidak berbahaya untuk dirinya dan janin yang didalam perutnya. Namun yang patut diperhatikan, selama masa kehamilan, calon ibu harus rutin memeriksa berat badannya dan memeriksa berat badan janin. Dengan alat ultrasonography (USG), bayi dapat dideteksi berat badannya. Jangan sampai bayi kurang atau berlebihan berat badannya ketika lahir nanti.

Pemeriksaan umumnya dilakukan 1 bulan sekali, lalu 2 minggu sekali begitu memasuki usia kehamilan 28 minggu, dan seminggu sekali pada usia kehamilan 36 minggu. Jika terlalu besar, biasanya dokter menyarankan untuk diet, terutama karbohidrat, sambil terus dipantau. Selain itu, saat hamil juga perlu dilakukan pemeriksaan darah, salah satunya adalah gula darah. Bagi ibu yang memiliki riwayat penyakit dibetes mellitus, pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan di awal masa kehamilan. Semakin cepat diketahui, semakin dini upaya yang bisa dilakukan.

Selama hamil, Anda juga disarankan mengontrol kenaikan berat badan. Caranya adalah melakukan aktivitas dan olahraga agar kalori tidak menumpuk. Olahraga yang dapat Anda lakukan di antaranya senam hamil dan jalan pagi. Anda juga dapat mengonsumsi buah dan sayuran, terutama memasuki trimester ketiga. Hindari makanan cepat saji, junkfood, dan camilan yang mengandung banyak gula.